Recent Posts

Makalah Lengkap Sejarah Peradaban Islam Masa Tiga Kerajaan Besar

Peradaban Islam masa tiga kerajaan besar, utsmani, syafawi, dan mughal
Pembahasan kita kali ini tentang peradaban islam masa tiga kerajaan besar yaitu utsmani di Turki, Syafawi di Persia, dan Mughal di India. Kita akan membahas tentang seperti apa peradaban mereka, kemajuan juga kemundurannya.  Special thanks untuk KIM (Nurul Hakimah Hafid), KOOKIE (Nur Khalisa), dan JUM (Jumrawati) yang telah menyelesaikan makalah ini. Selamat membaca, semoga bermanfaat dan terimakasih untuk tidak melakukan plagiat atau plagiarism.



BAB I
PENDAHULUAN 

1.         LATAR BELAKANG

Setelah khalifah Abbasiyah di Baghdad runtuh akibat serangan tentara Mongol, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran secara drastis. Wilayah kekukasaannya tercabik-cabik dalam beberapa kerajaan kecil yang satu sama lain bahkan saling memerangi dan menjatuhkan untuk  mendapatkan kekuasaan yang lebih luas lagi.
Beberapa peninggalan budaya dan peradaban Islam banyak yang hancur akibat serangan bangsa Mongol itu. Tentara Mongol di bawah pimpinan Timur Lenk juga mengahancurkan pusat-pusat kekuasaan Islam yang lain dan membakar habis ribuan buku ilmiah karya sarjana muslim.
Keadaan politik umat Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar Islam, yaitu Utsmani di Turki, Mughal di India, dan Syafawi di Persia. Kerajaan Utsmani, disamping yang pertama berdiri, juga yang terbesar dan paling lama bertahan dibanding dua kerajaan lainnya.

2.         RUMUSAN MASALAH 
1.) Bagaimana sejarah tentang Kerajaan Utsmani di Turki?
2.) Bagaimana sejarah tentang Kerajaan Syafawi di persia?
3.) Bagaimana sejarah tentang Kerajaan Mughal India?
4.) Perbedaan ketiga kerajaan ini dengan masa klasik?
5.) Kemajuan dan Kemunduran Masa 3 Kerajaan Besar?






BAB II
PEMBAHASAN

1. KERAJAAN USMANI DI TURKI
A. Munculnya Kerajaan Turki Utsmani
Pendiri kerajaan ini adalah bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah mongol dan daerah utara negeri China.Dalam jangka waktu kira-kira 3 abad, mereka pindah ke Turkistan kemudian Persia dan Irak.Mereka masuk Islam sekitar abad ke 9/10 M ketika mereka menetap di Asia Tengah.
Pada abad ke-13 M, mereka mendapat serangan dan tekanan dariMongol, akhirnya mereka melarikan diri ke Barat dan mencariperlindungan di antara saudara-saudaranya yaitu orang-orang TurkiSeljuk, di dataran tinggi Asia kecil.
Dibawah pimpinan Ertoghrol,mereka mengabdikan diri kepada Sultan Alaudin II yang sedangberperang melawan Bizantium.Karena bantuan mereka inilah,Bizantium dapat dikalahkan.Kemudian Sultan Alauddin memberiimbalan tanah di Asia kecil yang berbatasan dengan Bizantium.Sejak itu mereka terus membina wilayah barunya dan  memilihkota Syukud sebagai ibukota.
Ertoghrol meninggal dunia tahun 1289 M. Kepemimpinannya dilanjutkan oleh putranya, yaitu Utsman. Utsman memerintah antara tahun 1290 – 1326 M. Sebagaimana ayahnya, ia banyak berjasa kepada Sultan Alaudin II dengan keberhasilannya menduduki benteng-benteng Bizantium yang berdekatan dengan kota Broessa.
Pada tahun 1300 M, bangsa Mongol menyerang kerajaan Saljuk dan sultan Alaudin ll terbunuh.Kerajaan Saljuk Rum ini kemudian terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan kecil.Utsman-pun mengantikan Sultan Alaudin ll dan menyatakan kemerdekannya dan berkuasa penuh atas daerah yang didudukinya.Sejak itulah kerajaan Utsmani dinyatakan berdiri.
Penguasa pertamanya adalah Utsman yang sering disebut Utsman I.Setelah Usman mengumumkan dirinya sebagai Padisyah al-Usman (raja besar keluarga Usman), wilayah kerajaan dapatdiperluasnya. Ia menyerang daerah perbatasan Byzantium dan menaklukkan Broessa tahun 1317 M, kemudian pada tahun 1326M, dijadikan sebagai ibu kota kerajaan. 
Pada masa pemerintahanOrkhan, kerajaan Turki Usmani ini dapat menaklukkan Azmir,Thawasyanli, Uskandar, Ankara dan Gallipoli. Selainmemantapkan keamanan dalam negeri, ia melakukan perluasandaerah ke benua Eropa. Merasa cemas terhadap ekspansi kerajaanke Eropa, Paus mengobarkan semangat perang.Sejumlah besarpasukan sekutu Eropa disiapkan untuk memukul mundur TurkiUsmani, namun Sultan Bayazid I (1389-1403 M), dapatmenghancurkan pasukan sekutu Eropa tersebut.Ekspansi Bayazid Isempat berhenti karena adanya tekanan dan serangan dari pasukanTimur Lenk ke Asia kecil.
Pertempuran hebat terjadi antara tahun1402 M dan pasukan Turki mengalami kekalahan.Kekalahantersebut membawa dampak yang buruk bagi Kerajaan Usmani yaitu banyaknya penguasa-penguasa Seljuk di Asia kecil yangmelepaskan diri.Begitu pula dengan Bulgaria danSerbia, tetapi hal itu dapat diatasi oleh Sultan Muhammad I (1403-1421 M).Usahabeliau yang pertama yaitu meletakkan dasar-dasar keamanan dan perbaikan-perbaikan dalam negeri.Usaha beliau kemudianditeruskan oleh Sultan Murad II (1421-1451).
Turki Usmanimengalami kemajuannya pada masa Sultan Muhammad II (14511484 M) atau Muhammad Al-Fatah.
Beliau mengalahkan Bizantium dan menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 Myang merupakan kekuatan terakhir Imperium Romawi Timur. PutraSultan Salim I, yaitu Sulaiman I (1520-1526 M) dan berhasil menaklukkam Irak, Belgaro,kepulauan Rhodes, Tunis dan Yaman.Masa beliau merupakan puncak keemasan dari kerajaan Turki Usmani.

B. Sultan Turki Utsmani
a.) Sultan Urkhan (726-761H/1326-1359 M)
Utsman wafat tahun 1326 M, digantikan oleh putranya bernama Urkhan yang melanjutkan siasat dari perjuangan-perjuangan ayahnya.
1.) Usaha-usaha Urkhan dalam negeri :
 -Sultan Urkhan mencurahkan perhatiannya untuk mengatur peraturan pemerintahan.
   -Mendirikan pabrik mata uang.
  -Membangun pasukan tentara yang teratur bernama Yanijrig (Yanisaries) yang artinya tentara baru.
   -Pasukan Yanisaries merupakan tentara gabungan dari bangsa turki dan non-turki.
Tentara ini yang dapat merubah Negara utsmani menjadi mesin perang yang paling kuat dan memberikan dorongan yang amat besar dalam penaklukan negeri-negeri non-muslim.

2.) Usahanya luar negeri :
Ia mengirimkan pasukan tentara ke Byzantium, sehingga dapat menaklukan azmir (Smirna) tahun 1327 M, Thawasyanli (1330 M), iskandar (1338 M), Ankara (1354 M), dan Gallipoli (1356 M). daerah ini adalah bagian benua eropa yang pertama kali di duduki pada kerajaan Ustmani.

b.) Sultan Murad I (761-789 H/1359-1389 M).
Sultan Murad I menggantika ayahnya (Urkhan) dari tahun 1359 M. Selain memantapkan keamanan dalam negeri, ia melakukan perluasan daerah ke benua eropa. Ia dapat menaklukan andrianopel (1263 M). yang kemudian dijadikannya ibukota yang baru.
Dengan jatuhnya Andrianopel, bangsa turki ustmani dapat mengepung kerajaan Byzantium dari segala penjuru. Sehingga daerah ini menjadi daerah terpencil, tidak dapat berhubungan dengan kerajaan-kerajaan Kristen lainnya di eropa.
Pada saat itu pasukan turki utsmani sedang menghadapi serangan dari bangsa-bangsa Slavia seperti Servia, Bulgaria dan kerjaaan Hongaria (Magyar ) yang bergabung menjadi 1.
Dalam pertempuran di Kassawa tahun 1389 M, tentara Slavia kalah dan raja servia mati terbunuh. Maka tunduklah kerajaan servia dan Bulgaria kepada turki Ustmani.

2. KERAJAAN SAFAWI DI PERSIA
Kerajaan ini berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Arabil, sebuah kota di Azerbaizan. Tarekat ini diberi nama tarekat Safawiyah. Nama Safawiyah diambil dari nama pendirinya yaitu Safi al-Din (1252-1334 M.). Nama safawi ini terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik, bahkan terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil menjadi sebuah kerajaan. Safi al-Din adalah keturunan imam syi’ah yang keenam, Musa al-Kazhim.
Gurunya bernama Syaik Taj al-Din Ibrahim Zahidi (1216-1301 M.) yang dikenal dengan julukan Zahid al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Safawiyah setelah menggantikan gurunya sekaligus mertuanya setelah wafat tahun 1301 M.
Kecenderungan memasuki wilayah politik mendapat wujud konkritnya pada masa kepemimpinan Junaed (1447-1460). Dinasti Safawi memperluas geraknya dengan menambahkan kegiatan politik pada kegiatan keagamaan. Perluasan kegiatan ini menimbulkan konplik antara Junaed dengan penguasa kara Kuyunlu (domba hitam), salah satu suku bangsa Turki yang berkuasa di wilayah itu.
Konflik tersebut memaksa Junaid meninggalkan Ardabil dan meminta suaka politik kepada penguasa Diyar Bakr , AK-koyunlu (domba putih) yang juga salah satu suku bangsa Turki. Ia tinggal di istana Uzun Hasan yang ketika itu menguasai sebagian besar Persia, sekiligus mengadakan aliansi untuk bersama-sama menghadapi Kara Koyonlu. Aliansi politik semakin kuat dengan menikahnya Junaid dengan saudara Uzun Hasan (Raja Koyunlu), dan bertamba kuat pula dengan perkawinan antara Haidar putra Junaid dengan putri Uzun Hasan.
Pada tahun 1459 M. Junaid berusaha merebut Ardabil, tetapi gagal.
Tahun berikutnya mencoba merebut Sircassia namun lagi-lagi pasukanyang dipimpinnya dihadang oleh tentara sirwan, Junaid terbunuh dalampertempuran tersebut.
Meskipun gagal dalam usahanya merebut suatukekuasaan memperoleh wilayah, namun patut dicatat bahwa Junaid telahberhasil merubah sebuah gerakan tarekat menjadi gerakan politik yangkelak dalam perkembangan selanjutnya menjadi sebuah kerajaan besaryaitu kerajaan Safawi.

Berikut urutan penguasa kerajaan Safawi :
     a. Isma'il I (1501-1524 M)
Berkuasa selama 23 tahun, yakni antara tahun 1501-1524 M. hanya selang waktu  10 tahun wilayah kekuasaan ismail sudah meliputi seluruh Persia dan bagian timur bulan sabit subur ( fertile crescent ).
Ambisi politik mendorongnya untuk menambah kekuasaan, namun ismail terbentur musuh yang sangat jahat dan membenci golongan syi’ah, adalah Turki Ustmani.
Peperangan dahsyat terjadi pada tahun 1514 Masehi.Di Chaldiran dekat Tabriz da kemenangan akhirnya berpihak pada Turki Ustmani.Sepeninggal ismail peperangan antara kedua kerajaan besar ini kembali berlanjut pada pemerintahan Tahmasp dan Isma’il II dan Muhammad Khudabanda.
     b.    Tahmasp I (1524-1576 M)
     c.    Isma'il II (1576-1577 M)
     d.   Muhammad Khudabanda (1577-1587 M)
     e.    Abbas I (1587-1628 M).

Munculnya raja syafawi kelima, Abbas I mampu memulihkan kekuatan kerajaan Syafawi dengan menempuh kebijaka sebagai berikut :
    1.) Mengurangi dominasi pasukan Qizilbash dengan cara membentuk pasukan baru yang di rekrut dari budak tawanan perang bangsa Georgia, Armenia, Sircasia.
    2.) Mengadakan perjanjian damai dengan turki ustmania, yaitu ia rela melepaska wilayah azerbaija, Georgia dan sebagian wilayah lainnya.

    f.     Safi Mirza (1628-1642 M)
    g.    Abbas II (1642-1667 M).
    h.    Sulaiman (1667-1694 M).
    i.      Husein I (1694-1722 M).
    j.      Abbas III (1732-1736 M)

  3. KERAJAAN MUGHAL DI INDIA
Kerajaan Mughol berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan safawi.Kerajaan ini termasuk dari tiga kerajaan besar Islam dan kerajaan inilah termuda.Awal kekuasaan Islam di India terjadi pada masa khalifah Al-walid dari Dinasti Bani Umayah, di bawah pimpinan Muhammad Ibnu Qosim.
Kerajaan Mughol di India dengan Delhi sebagai ibu kotanya, di dirikan oleh Zahirrudin Babur ( 1482-1530 M ) salah satu dari cucu Timur lenk. Ayahnya bernama Umar Mirza, penguasa Ferghana.Babaur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya pada Usia 11 tahun. Karena dari kecil di didik sebagai seorang panglima, ia bertekad dan berambisi akan menaklukan kota terpenting di Asia Tengah yaitu Samarkand.
Pada mulanya Babur mengalami kekalahan, tetapi karena mendapat bantuan dari Raja Safawi kala itu yaitu Ismail I, akhirnya berhasil menaklukan Samarkand (1494 M). Pada tahun 1504 M, ia menduduki Kabul (Afganistan).Babur juga mampu menguasai Punjab (1525 M), kemudian menguasai Delhi setelah bertempur di Panipat sebagai pemenang. Dengan demikian, Babur dapat menegakkan pemerintahannya di sana, maka berdirilah kerajaan Mughol di India(1525M).

    Ø Usaha yang dilakukan oleh Zahiruddin Babur :
     a.)  Menaklukan kota Samarkand (1494 M).
     b.) Menaklukan Kabul ibukota Afghanistan.
   c.)  Melakukan penyeragan ke india, dibawah pemerintahan Ibrahim lodi.

     Ø Raja-raja Mughal.
Sepeninggal babur, pemerintahan selanjutnya dipegang oleh anaknya Humayun. Selama roda kepemimpinannya, kondisi pemerintahan tidak pernah stabil. Selain menghadapi peperangan, ia harus menghadapi gerakan pemberontak Bahadur Syah penguasa Gujarat dan penguasa Pertempuran besar dengan Sher Khan di Kanauj pada tahun 1540 M.
Pada tahun 1556 M, Humayun meninggal. Pemerintaha selanjutnya dipegang oleh akbar (1556-1603 M).
Kalau kita melihat kondisi sosio-historis menjelang pemerintahan akbar ini ternyata budaya hindu-astrologi, kasta dan sihir sudah mendarah daging.
Dalam pemerintahan militeristik, Akbar adalah penguasa dictator.Akbar juga menerapkan politik sulakhul (toleransi universal). Dengan demikian, tidak ada perbedaan antar etnis dan agama.
Kemajuan yang dicapai oleh akbar masih dapat di pertahakan oleh 3 sultan berikutnya , yaitu : 
-  Jehangir (1605-1628 M) 
-  Syah Jehan (1628-1658 M) 
-  Aurangzeb (1658-1707 M)


    4. PERBEDAAN KEMAJUAN MASA INI DENGAN MASA KLASIK.
Sebagaimana diuraikan terdahulu, pada masa kejayaan tiga kerajaan besar ini, umat Islam kembali mengalami kemajuan.
Akan tetapi, kemajuan yang dicapai pada masa klasik Islam jauh lebih kompleks.Dibidang intelektual kemajuan pada masa tiga kerajaan besar tidak sebanding kemajuan di jaman klasik.Dalam bidang ilmu keagamaan, umat Islam sudah mulai bertaklid pada imam-imam besar yang lahir pada masa klasik Islam.
Kalaupun ada mujtahid, maka ijtihad yang dilakukan adalah Ijtihad fial-mazhab, yaitu ijtihad yang masih ada dalam pemikiran bebas yang mandiri, beberapa sains yang berkembang pada masa klasik, ada yang tidak berkembang lagi, bahkan ada yang di duplikat.
Ada beberapa alasan mengapa kemajuan yang dicapai itu tidak setingkat dengan kemajuan yang dicapai pada masa klasik.
Metode berfikir dalam bidang teologi yang berkembang pada masa ini adalah berpikir tradisional.
Pada masa klasik Islam, kebebasan berpikir berkembang dengan masuknya pemikiran filsafat Yunani.Namun kebebasan ini menurun sejak Al-Ghazali melontarkan kritik tajam terhadap pemikiran filsafat yang tertuang dalam bukunya Tahafut Al-Filsafat(Kekacawan Para Filosof). Kritik Al-Ghazali mendapat bantahan dari filosof besar Islam dan terakhir, Ibn Rusyd, dalam bukunya Tahafut Al Tahafut (kekacawan ’buku’ kekacawan) ,tapi tampaknya, kritik Al-Ghazali jauh lebih populer dan pengaruhnya dibanding bantahan Ibn Rusyd. Nurcholis Majid mengatakan, pemikiran Al-Ghazali mempunyai efek pemenjaraan kreatifitas pemenjaraan.
Al-Ghazali bukan hanya menyerang pemikiran filsafat pada masanya, tetapi juga menghidupkan ajaran tasawuf dalam islam. Sehingga ajaran ini berkembang pesat setelah Al-Ghazali.Dalam ajaran tasawuf kehidupan ukhrawi lebih diutamakan dari pada kehidupan duniawi.
Sarana-sarana untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran yang disediakan masa klasik, seperti perpustakaan seperti karya-karya ilmiah, baik yang diterjemahkan dari bahas yunani, Persia, India dan Syria maupun dari bahasa lainnya banyak yang hancur dan hilang akibat serangan bangsa mongol kebeberapa pusat kebudayaan dan peradaban islam.
Kekuasaan islam pada masa tiga kerajaan besar dipegang oleh bangsa turki dan mongol yang lebih dikenal sebagai bangsa suka perang ketimbang suka ilmu.
Pusat-Pusat kekuasaan Islam pada masa ini tidak berada di wilayah arab dan tidak pula oleh bangsa arab. Di Safawi berkembang bahasa Persia, diturki bahasa turki, dan di India bahasa urdu akibatnya bahasa arab yang sudah menjadi bahasa persatuan dan bahasa ilmiah pada masa sebelumnya tidak berkembang lagi bahkan menurun.

   5. KEMAJUAN DAN KEMUNDURAN TIGA KERAJAAN BESAR
    1.) Kerajaan Usmani :
    v Kemajuan Masa Kerajaan Usmani
Kemajuan dan perkembangan ekspansi kerajaan Utsmani yang demikian luas dan berlangsung dengan cepat itu diikuti pula oleh kemajuan-kemajuan dalam bidang-bidang kehidupan yang lain. Yang terpenting diantaranya adalah sebagai berikut:

    a.) Bidang Militer dan Pemerintahan.
Kekuatan militer kerajaan ini mulai diorganisasi dengan baik dan teratur pada masa pemerintahan Sultan Murad l. Tahap selanjutnya Orkhan mengadakan perombakan dalam tubuh organisai militer dalam bentuk mutasi personil pimpinan dan perombakan dalam keanggotaan.Bangsa-bangsa non Turki dimasukkan sebagai anggota.Progam ini ternyata berhasil dengan terbentuknya kelompok militer baru yang disebut jenissari dan inkisyariyah.
Pasukan ini yang dapat mengubah Negara Utsmani menjadi mesin perang yang paling kuat dan memberikan dorongan yang amat besar dalam penakhlukan negeri non muslim. Factor utama yang mendorong kemajuan ini ialah tabiat bangsa turki itu sendiri yang bersifat militer, berdisiplin, dan patuh terhadap peraturan.
Keberhasilan ekspansi tersebut dibarengi pula dengan terciptanya jaringan pemeritahan yang teratur. Untuk mengatur pemerintahan Negara, dimasa Sultan Sulaiman l. disusun sebuah kitab undang-undang(qanun). Kitab tersebut diberi nama Multaqa al-Abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi kerajaan Turki Utsmani sampai datangnya reformasi pada abad 19.
     b.) Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya.
Turki Utsmani lebih banyak memfokuskan kegiatan mereka dalam bidang militer, sementara dalam ilmu pengetahuan mereka tidak begitu kelihatan menonjol.
Namun demikian, mereka banyak berkiprah dalam pembangunan yang indah seperti Masjid Jami’ Sultan Muhammad Al-Fatih.Ada juga Masjid Agung Sulaiman dan Masjid Abi Ayyub al-Anshari. Dan Aya Sophia merupakan masjid yang terkenal karena keindahan kaligrafinya yang asalnya adalah gereja kristen Pada masa Sulaiman di kota-kota lainnya juga banyak dibangun masjid, sekolah, rumah sakit, makam jembatan, saluran air, vila dan pemandian umum. Disebutkan bahwa 235 buah bangunan itu dibangun dibawah coordinator Sinan, seorang arsitek asal Anatolia.

     c.) Bidang Keagamaan.
Agama dalam tradisi masyarakat turki mempunyai peranan besar dalam sosial politik. Masyarakat digolongkan berdasarkan agama, dan kerajaan sendiri sangat terikat dengan syariat sehingga fatwa ulama menjadi  hukum yang berlaku.

     v Kemunduran Kerajaan Utsmani
Kemunduran Turki Utsmani terjadi setelah wafatnya Sulaiman Al-Qonuni.Hal ini disebabkan karena banyaknya kekacauan yang terjadi setelah Sultan Sulaiman meninggal diantaranya perebutan kekuasaan antara putera beliau sendiri.
Para pengganti Sulaiman sebagian besar orang yang lemah dan mempunyai sifat dan kepribadian yang buruk.Juga karena melemahnya semangat perjuangan prajurit Utsmani yang mengakibatkan kekalahan dalam mengahadapi beberapa peperangan.
Ekonomi semakin memburuk dan system pemerintahan tidak berjalan semestinya. Selain faktor tersebut, ada beberapa factor lain yang menyebabkan Kerajaan Utsmani mengalami kemunduran. Faktor tersebut adalah sebagai berikut:
    1.) Wilayah kekuasaan yang sangat luas dan tidak diimbangi dengan penataan sistem pemerintahan yang baik.
    2.) Pemberontakan tentara jenissari.
    3.) Penguasa yang tidak cakap.
    4.) Kemerosotan perekonomian Negara.
    5.) Stagnasi di bidang ilmu dan tekhnologi.
    6.) Budaya pungli.
    7.) Heterogenitas penduduk.

Itulah akhir dari masa keemasan kerajaan Turki Usmani, pada masa selanjutnya kelemahan kerajaan ini menyebabkan kekuatan Eropa tanpa segan-segan menjajah dan menduduki derah-daerah muslim yang dulunya berada dalam kekuasaan kerajaan Usmani.
Meskipun demikian kerajaan ini telah menjadi kerajaan muslim terbesar pada masa modern dan juga menjadi kerajaan muslim terlama sepanjang sejarah, tidak kurang dari tiga puluh enam sultan semuanya laki-laki dari garis keturunan Usman berkuasa dari tahun 1300 M. sampai tahun 1924M.
    v Faktor-faktor pendukung kemajuan kerajaan Usmani
Faktor pendukung kemajuan peradaban kerajaan Usmani antara lain karena keunggulan politik para pemimpinnya, keberanian, keterampilan dan ketangguhan serta kekuatan militer yang sanggup bertempur kapan dan dimana saja. Akibat kegigihan para pemimpin dalam mempertahankan Turki itulah yang akhirnya membawa dampak yang baik sehingga kemajuan-kemajuan dalam perkembangan Turki dapat diraih dengan cepat.

  v Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran Kerajaan Usmani, diantaranya adalah:

     a.) Wilayah kekuasaan yang sangat luas.
Administrasi pemerintahan bagi suatu Negara yang amat luas wilayahnya sangat rumit dan kompleks, sementara administrasi pemerintahan kerajaan Usmani tidak beres. Di pihak lain, para penguasa sangat berambisi menguasai wilayah yang sangat luas, sehingga mereka terlibat perang terus menerus dengan berbagai bangsa.
     b.) Heterogenitas Penduduk
Sebagai kerajaan besar, Turki Usmani menguasai wilayah yang sangat luas, wilayah yang luas itu didiami oleh oleh penduduk yang beragam dan untuk mengatur penduduk yang beragam dan tersebar di wilayah yang luas itu, diperlukan suatu organisasi pemerintahan yang teratur. Tanpa didukung oleh administrasi yang baik, Kerajaan Usmani hanya akan menanggung beban berat akibat Heterogenitas tersebut.
     c.) Kelemahan Para Penguasa
Pemeritahan menjadi kacau sepeninggal Sulaiman Al-Qanuni, serta ketika diperintah oleh sultan-sultan yang lemah yang pada akhirnya kekacauan tersebut tidak pernah dapat diatasi secara sempurna, bahkan semakin lama menjadi semakin parah.
     d.) Budaya Pungli
Budaya pungli merupakan perbuatan yang sudah umum dalam Kerajaan Usmani, yaitu setiap jabatan yang hendak diraih oleh seseorang harus “dibayar” dengan sogokan kepada orang yang berhak memberikan jabatan tersebut. 
     e.) Pemberontakan tentara Jenissari
Pemberontakan tentara Jenissari terjadi sebanayk empat kali, yaitu pada tahun 1525 M, 1632 M, 1727 M, dan 1826 M.
     f.) Merosotnya Ekonomi
Akibat perang yang tak pernah berhenti, perekonomian Negara merosot, sementara belanja Negara sangat besar termasuk untuk biaya perang.
     g.) Terjadinya stagnasi dalam lapangan Ilmu dan teknologi
Kerajaan Usmani kurang berhasil dalam pengembangan ilmu dan teknologi, karena hanya mengutamakan pengembangan kekuatan militer.Kemajuan militer yang tidak diimbangi oleh kemajuan ilmu dan teknologi mengakibatkan kerajaan ini tidak sanggup menghadapi persenjataan musuh dari Eropa yang lebih maju.

     2). Kerajaan Safawi
     v Kemajuan Kerajaan Safawi.
Masa kekuasaan Abbas l merupakan puncak kejayaan kerajaan Safawi. Secara politik ia mampu mengatasi berbagai kemelut didalam negeri yang mengganggu stabilitas Negara dan berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaannya yang sebelumnya lepas tersebut oleh kerajaan Utsmani.
Selain itu kerajaan Safawi juga mengalami kemajuan dalam beberapa bidang, antara lain: 
     1.) Kemajuan bidang ekonomi
Bukti nyata perkembangan perekonomian Safawi adalah dikuasainya kepulauan hurmuz dan pelabuhan Gumrun kemudian diubah menjadi Bandar Abbas pada masa Abbas l. Maka salah satu jalur dagang yang menghubungkan antara timur dan berat sepeenuhnya menjadi milik kerajaan Safawi.Selain itu kerajaan Safawi juga mengalami kemajuan di sector pertanian terutama di daerah Buan Sabit Subur (fortile crescent).
     2.) Kemajuan bidang ilmu pengetahuan
Bangsa Persia dalam sejarah Islam dianggap berjasa besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Maka tidaklah heran apabila kondisi  tersebut terus berlanjut, sehingga muncul ilmuan seperti Baha al-Din asy-Syaerozi, Sadar al-Din asy-Syaerozi, Muhammad al-baqir al-Din ibn Muhammad damad, masing-masing ilmuan dibidang filsafat sejarah, teologi dan ilmu umum.
     3.) Kemajuan bidang seni dan pembangunan fisik
Kemajuan seni arsitektur ditandai dengan berdirinya sejumlah bangunan megah yang memperindah ibukota kerajaan ini.Sejumlah sekolah, masjid, rumah sakit, jembatanyang memanjang diatas Zenderud dan istana Chihisutun.Kota Isfahan juga diperindah dengan kebun wisata.

     v Kemunduran Kerajaan Safawi
Sepeninggal Abbas I, kerajaan Syafawi berturut-turut diperintah oleh enam raja, yang pada masa raja-raja tersebut kondisi kerajaan Syafawi tidak menunjukkan grafik naik dan berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kepada kehancuran.
 
Penyebab kemunduran dan kehancuran kerajaan Syafawi adalah:
    1.) Konflik berkepanjangan dengan kerajaan Utsmani
Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin kerajaan Syafawi.Pasukan Ghulam yang dibentuk Abbas I tidak memiliki semangat perang tinggi seperti Qizilblash.Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
     v Faktor-faktor pendukung kemajuan kerajaan Safawi:
Faktor pendukung kemajuan peradaban kerajaan Safawi antara lain karena beberapa langkah yang ditempuh oleh Abbas I yang merupakan pelopor puncak kejayaan pada masa itu setelah safawi mengalami saat-saat yang memprihatinkan. 
Langkah-langkah itu antara lain usaha Abbas I untuk menghilangkan dominasi pasukan Qizilbash dan mengadakan perjanjian damai dengan Turki sehingga ia berhasil mengatasi berbagai gejolak dalam negeri yang mengganggu stabilitas Negara sampai akhirnya kajayaan dapat diraih pada masa itu.
    v Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran kerajaan Safawi adalah:
  a.) Konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani
Bagi Kerajaan Usmani, berdirinya Kerajaan Usmani, berdirinya Kerajaan Safawi yang beraliran Syi’ah merupakan ancaman langsung terhadap wilayah kekuasaannya.
    b.) Dekadensi Moral yang melanda sebagian para pemimpin kerajaan Safawi
Pemimpin kerajaan Safawi yang bernama Sulaiman dan Husein pecandu berat narkotik, juga menyenangi kehidupan malam sehingga selama tujuh tahun tanpa sekalipun menyempatkan diri menangani pemerintahan.
    c.) Adanya pasukan Ghulam
Pasukan Ghulam (budak-budak) yang dibentuk oleh Abbas 1 tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d.) Terjadinya konflik Intern
Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan dikalangan keluarga istana kerajaan.
    3). Kerajaan Mughal :
    v Kemajuan Kerajaan Mughal
Kemajuan di masa kerajaan Mughal yaitu :
    1.) Bidang Ekonomi
Kerajaan Mughal dapat mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan perdagangan.Di sektor pertanian, komunikasi antara pemerintah dan petani diatur dengan baik.Hasil pertanian yang terpenting adalah biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayur-sayuran, rempah-rempah, tembakau, kapas, nila, dan bahan-bahan celupan.
    2.) Bidang Seni
Karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang berbahasa Persia maupun India.Penyair yang terkenal adalah Malik Muhammad Jayazi.
Karya-karya arsitektur yang indah dan mengagumkan antara lain:
Istana Fatpur Sikri di Sikri, Cila dan Masjid-masjid yang indah pada masa Akbar.
Taj Mahal di Agra, Masjid Raya Delhi dan Istana Indah di Lahore pada masa Syah Jehan.
    3.) Bidang Ilmu Pengetahuan
Pada masa Shah Jehan didirikan sebuah perguruan tinggi di Delhi.Jumlah ini semakin bertambah ketika pemerintahan dipegang oleh Aurangzeb.Dibidang ilmu agama berhasil dikodifikasikan hukum Islam yang dikenal dengan sebutan Fatawa –i-Alamgiri.
     v Kemunduran Kerajaan Mughal
Ada beberapa factor yang menyebabkan kekuasaan dinasti mughal itu mundur pada satu setengah abad terakhir dan membawa kepada kehancuran pada tahun 1858 M. Adapun faktor-faktor tersebut adalah:
   1.) Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan maritime Mughal.Begitu juga kekuatan pasukan darat.Bahkan, mereka kurang terampil dalam mengoperasikan persenjataan Mughal sendiri. 
  2.) Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elit politik yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang Negara.
 3.) Pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar” dalam melaksanakan ide-ide puritan dan kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antar agama sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan sesudahnya.
   4.) Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan.       
 
     v Faktor-faktor pendukung kemajuan kerajaan Mughol :
Faktor pendukung kemajuan peradaban kerajaan Mughal antara lain karena penerapan politik sulakhul (toleransi universal) yang diterapkan oleh Akbar,dimana tidak ada perbedaan antara rakyat India dan semua dipandang sama. Faktor lain yang terpenting adalah karena kemantapan stabilitas poltik akibat sistem pemerintahan yang diterapkan oleh Akbar.
  v Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran Kerajaan Mughal diantaranya adalah:
    a.) Terjadinya stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan maritim Mughal.
   b.) Kemerosotan moral dan hidup mewah dikalangan elit politik yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang Negara.
  c.) Pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar” dalam melaksanakan ide-ide puritan dan kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antar agama sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan sesudahnya.
   d.) Semua pewaris tahta kerajaaan pada paruh terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan.





BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dengan adanya makalah ini, kita dapat menyimpulkan beberapa hal, yaitu :
   1.) Ada 3 kerajaan besar yang berpengaruh pada islam, yaitu : kerajaan Utsmani didirikan oleh Utsmani putera Ertoghol , kerajaan Safawi di Persia didirikan oleh Safi al-Din, dan kerajaan Mughal di India yang didirikan oleh Zahiruddin Babur.
   2.) Masa-masa kemunduran dan kemajuan 3 kerajaan besar tersebut dengan berbagai konflik dan factor-faktor.


 B. SARAN
Dengan adanya makalah ini dapat membantu untuk mengetahui 3 kerajaan besar, dan untuk mengetahui lebih jauh lagi disarankan untuk membaca lebih lanjut di buku atau di artikel-atikel.





DAFTAR PUSTAKA

Dr. Fatah Syukur NC, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam, cet-1, Semarang 2009.
Drs, Samsul Munir Amin, M.A, Sejarah Peradaban Islam, cet-1, Jakarta 2009.

       Sebagian besar makalah ini bersumber dari referensi yang tertera di atas, jika ada pihak yang merasa kami mengutip tulisannya tanpa mencantumkan sumber mohon dikonfirmasikan kepada kami demi menjaga kualitas tulisan kami.
Makalah Lengkap Sejarah Peradaban Islam Masa Tiga Kerajaan Besar Makalah Lengkap Sejarah Peradaban Islam Masa Tiga Kerajaan Besar Reviewed by Arbor Azure on May 27, 2016 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.